Kamis, 29 Desember 2011
Daily Life Diary: Doha, day 6th
Daily Life Diary: Doha, day 6th: wah, dah beberapa hari gak ngepost rasa'y kayak stahun ja gk ktemu, ah lebayyy dehh. Post kali ini, aku bakal nge-share pengalamanku selam...
Doha, day 6th
wah, dah beberapa hari gak ngepost rasa'y kayak stahun ja gk ktemu, ah lebayyy dehh.
Post kali ini, aku bakal nge-share pengalamanku selama liburan setahun dari tanggal 19 Desember 2011 - 1 Januari 2012 (setahun kan?)
Dan seperti biasa, setiap liburan pasti selalu saja ke Qatar, yup negara yang pernah ngalahin timnas Indonesia waktu ajang apa ya,,, duh lupa nih (bukan maniak bola sih). Dan Qatar bakal jadi tuan rumah World Cup tahun 2022 nanti, hoho ... (promosi ceritanya)
Dan saat aku kemari, winter menyambutku, haha, siapin jaket n sweater dulu kalau mau ikut petualang bareng aku, check this out !!!
Sound of Aida di Qatar
Aku mau kasih kabar gembira nih, tepat hari natal 25 Desember 2011, aku sempatkan foto di depan Al-Khor International School, dalam rangka apa? haha, cuma numpang narsis aja sambil megang buku pertamaku, itu tuh si Sound of Aida, dah sampe Qatar bro, temen-temen ibu n bapakku pada tertarik beli novel pertamaku, hihi ...
permisi, numpang promosi bentar nih,,,
ayo ayo beli satu gratis satu, cepet beli sebelum harga naik,,, (dg suara khas penjual klontong di pom bensin, tragisss)
AKIS BS jadi setting novel keduaku loh, tenang nih masih dalam proses pembuatan, ditunggu aja ya,,,
25 Desember 2011
Malam yang begitu sepi di negara mayoritas Islam, yah setidaknya mungkin gak seramai di kota-kota yang mayoritas non muslim, biasa banget loh. Ah, malam ini kujadikan sebuah momen yang indah, jalan-jalan sama ortu tercinta ke Doha, ibukota Qatar. Lumayan jauh juga sih Al-Khor-Doha, kurang lebih makan waktu satu jam saja. Doha yang berbanding terbalik dengan Jakarta membuatku tertarik, Doha kota metropolitan di pinggir laut ini memiliki pemandangan yang di Indonesia gak bakal ditemui, laut yang bersih dan pohon kurma yang berjejer rapi di sepanjang garis pantai (gak bakal ketiban kelapa, paling kurma, hihi). kenapa Jakarta gak buat display semacam Qorniche ya (Kota di pinggir laut), haha mustahil mungkin, lautnya terlalu kotor dan kalau pasang laut selalu rob, hihi... oh Indonesiaku, aku tetep cinta kamu kok, cuma ngebandingin aja.
Display metropolitan dari sisi lain, gedung Fanar cantik banget ya, warnanya kuning dan paling tengah sendiri....
pukul 09.00 pagi, parade perahu layar menghiasi acara Qatar National Day 18 Desember 2010 (sori, yg thun 2011 belum nyampe di Qatar, masih Jumbara di LA)
Antique Cars
Melanjutkan perjalanan utama ke Souq Waqif, eh tapi di Al-Qorniche lagi ada pameran mobil kuno tuh, aduh mobil yang kutumpangi jadi ketarik melihat pameran unik tersebut. Setelah mobil diparkirkan di tempat yang aman, aku dan ortuku langsung berjalan menyusuri Al-Qorniche, parkirnya terlalu jauh dari tujuan sih,,,
that's car very antique, isn't that??? ..... =,=
my mum looks like a child with orange jacket, hihi .... fire truck 999 (triple nine)
Balhambar Restaurant, berarti masakannya hambar dong, (kan cuma nama restoran, mbak) =,=" *payah nih*
Souq Waqif
Souq artinya pasar, Waqif adalah nama, berarti kalau di translate dari bahasa arab-indo adalah PASAR WAQIF!!!! (sok bangga bisa ngetranslate ceritanya). Btw, tujuan utama aku ke Souq cuma mau cari jajanan tradisional ala Qatar, crepes khas Mesir itu salah satunya. Yang paling dikangenin dari 1000 macam makanan disini cuma crepes Mesir saja yang hanya ada di Souq Waqif, hem hem ...
Beginilah penampakannya ,,, crepes isi egg cheese with cai (traditional tea with milk)..... *ngiler abisss*
Suasana souq waqif alias pasar tradisional, bukan sebangsa Carrefour, bagiku jauh lebih modern dibanding pasar tradisionalnya Indonesia. Hanya membandingkan, pasarnya bersih, rapi dan anti becek, atau bau, atau ayam berkeliaran, haha ... tanahnya sudah dipaving, bangunannya kelihatan kuno tapi modern, dan yang paling asyik ... KUNJUNGILAH SOUQ WAQIF DI MALAM HARI. kalau siang hari, dijamin gak seru, sepi, apalah,,, kalau malam hari pasar ini biasa buka sampai larut malam, dan suasananya jauh lebih hidup, dunia malamnya orang disini asyik banget dan terang berkilauan ...
luwes banget tuh para merpati nongkrong diatas, jangan buang pup sembarang ya....
bangunannya nampak kuno tapi unik kan??? étonnant >_< (kios pernak-pernik)
kebetulan pas di Souq ada acara. yang nari para pemuda gih, gak ada ceweknya,,,
indah, rapi, dan bersih ya lorong souq... beli satu bajunya mas! hehe ... @_@
kios penjualan rokok khas timur tengah, berminat??? asapnya wangi loh, #plak+tendang# asap rokok kok dihirup!!!
Gedung Fanar dilihat dari Souq Waqif, *langka euyy,,,*
Bracelet Made in India
Nih, satu atraksi yang paling rame dikerubungi menjelang malam adalah atraksi pembuatan gelang #lebayyy amat dibilang atraksi# Sebenarnya bukan atraksi sih, cuma pembuatan gelang tradisional khas India, si bapak bakal menunjukkan bagaimana cara membuat gelang dengan LILIN! (wax bahasa gaulnya). Kebetulan banget, aku dapat duduk persis dihadapan kompor, eh bukan kompor sih, kayak bakaran arang, jadi sekalian ngangetin badan sekalian liat cara buat gelangnya, hahaha #ditendang
si bapak india dan para pelanggan yang memenuhi kios accessories for ladies ...
Oke, sang master, ah terlalu lebay, si bapak india aja deh panggilnya, mulai beratraksi sambil duduk menyila, ia mulai membuat bracelet order pelanggan. Hem ...(serius mode on). Akhirnya, saking mengagumi cara pembuatannya, dan mulai tertarik dengan keindahan seni ala India, aku pun jadi pengen punya satu deh, yang besar QR 60, yaudah yang kecil aja yang QR 30, hahaha ...
Setelah diputuskan bersama dan mendapat restu ortu (alah ter-la-lu) akhirnya aku diperbolehkan order satu gelang kecil senilai QR 30. Aku pesan warna dasar hitam, dengan warna pendukung utama ungu, yang tidak utama : emas, abu-abu dan white. Akhirnya, si bapak India mulai beratraksi membuat gelang atas nama ALDEKA, hehe ...
Harap tunggu sebentar
3 menit kemudian
TARAAAAA!!!!
ah, gak salah milih warna ungu, bagus banget kok, he he he ... keliatan gak???
asli made in India, aduhh bangganya, bosenn ngeliat made in china mulu, peace V ....
Aduh pak, bagus banget sih, sebelum berpisah, kita akhiri dengan bayar QR 30 dan narsis bareng sebentar ya pak,,,
for the last memory, pak ... kan jarang foto bareng sama orang India... thanks ya pak
OK, it's my diary about my journey in Qatar. Terus ikuti diary-ku yang lain ya ... Bye \(^_^)/
Post kali ini, aku bakal nge-share pengalamanku selama liburan setahun dari tanggal 19 Desember 2011 - 1 Januari 2012 (setahun kan?)
Dan seperti biasa, setiap liburan pasti selalu saja ke Qatar, yup negara yang pernah ngalahin timnas Indonesia waktu ajang apa ya,,, duh lupa nih (bukan maniak bola sih). Dan Qatar bakal jadi tuan rumah World Cup tahun 2022 nanti, hoho ... (promosi ceritanya)
Dan saat aku kemari, winter menyambutku, haha, siapin jaket n sweater dulu kalau mau ikut petualang bareng aku, check this out !!!
Sound of Aida di Qatar
Aku mau kasih kabar gembira nih, tepat hari natal 25 Desember 2011, aku sempatkan foto di depan Al-Khor International School, dalam rangka apa? haha, cuma numpang narsis aja sambil megang buku pertamaku, itu tuh si Sound of Aida, dah sampe Qatar bro, temen-temen ibu n bapakku pada tertarik beli novel pertamaku, hihi ...
permisi, numpang promosi bentar nih,,,
ayo ayo beli satu gratis satu, cepet beli sebelum harga naik,,, (dg suara khas penjual klontong di pom bensin, tragisss)
AKIS BS jadi setting novel keduaku loh, tenang nih masih dalam proses pembuatan, ditunggu aja ya,,,
25 Desember 2011
Malam yang begitu sepi di negara mayoritas Islam, yah setidaknya mungkin gak seramai di kota-kota yang mayoritas non muslim, biasa banget loh. Ah, malam ini kujadikan sebuah momen yang indah, jalan-jalan sama ortu tercinta ke Doha, ibukota Qatar. Lumayan jauh juga sih Al-Khor-Doha, kurang lebih makan waktu satu jam saja. Doha yang berbanding terbalik dengan Jakarta membuatku tertarik, Doha kota metropolitan di pinggir laut ini memiliki pemandangan yang di Indonesia gak bakal ditemui, laut yang bersih dan pohon kurma yang berjejer rapi di sepanjang garis pantai (gak bakal ketiban kelapa, paling kurma, hihi). kenapa Jakarta gak buat display semacam Qorniche ya (Kota di pinggir laut), haha mustahil mungkin, lautnya terlalu kotor dan kalau pasang laut selalu rob, hihi... oh Indonesiaku, aku tetep cinta kamu kok, cuma ngebandingin aja.
Display metropolitan dari sisi lain, gedung Fanar cantik banget ya, warnanya kuning dan paling tengah sendiri....
pukul 09.00 pagi, parade perahu layar menghiasi acara Qatar National Day 18 Desember 2010 (sori, yg thun 2011 belum nyampe di Qatar, masih Jumbara di LA)
Antique Cars
Melanjutkan perjalanan utama ke Souq Waqif, eh tapi di Al-Qorniche lagi ada pameran mobil kuno tuh, aduh mobil yang kutumpangi jadi ketarik melihat pameran unik tersebut. Setelah mobil diparkirkan di tempat yang aman, aku dan ortuku langsung berjalan menyusuri Al-Qorniche, parkirnya terlalu jauh dari tujuan sih,,,
that's car very antique, isn't that??? ..... =,=
my mum looks like a child with orange jacket, hihi .... fire truck 999 (triple nine)
Balhambar Restaurant, berarti masakannya hambar dong, (kan cuma nama restoran, mbak) =,=" *payah nih*
Souq Waqif
Souq artinya pasar, Waqif adalah nama, berarti kalau di translate dari bahasa arab-indo adalah PASAR WAQIF!!!! (sok bangga bisa ngetranslate ceritanya). Btw, tujuan utama aku ke Souq cuma mau cari jajanan tradisional ala Qatar, crepes khas Mesir itu salah satunya. Yang paling dikangenin dari 1000 macam makanan disini cuma crepes Mesir saja yang hanya ada di Souq Waqif, hem hem ...
Beginilah penampakannya ,,, crepes isi egg cheese with cai (traditional tea with milk)..... *ngiler abisss*
Suasana souq waqif alias pasar tradisional, bukan sebangsa Carrefour, bagiku jauh lebih modern dibanding pasar tradisionalnya Indonesia. Hanya membandingkan, pasarnya bersih, rapi dan anti becek, atau bau, atau ayam berkeliaran, haha ... tanahnya sudah dipaving, bangunannya kelihatan kuno tapi modern, dan yang paling asyik ... KUNJUNGILAH SOUQ WAQIF DI MALAM HARI. kalau siang hari, dijamin gak seru, sepi, apalah,,, kalau malam hari pasar ini biasa buka sampai larut malam, dan suasananya jauh lebih hidup, dunia malamnya orang disini asyik banget dan terang berkilauan ...
luwes banget tuh para merpati nongkrong diatas, jangan buang pup sembarang ya....
bangunannya nampak kuno tapi unik kan??? étonnant >_< (kios pernak-pernik)
kebetulan pas di Souq ada acara. yang nari para pemuda gih, gak ada ceweknya,,,
indah, rapi, dan bersih ya lorong souq... beli satu bajunya mas! hehe ... @_@
kios penjualan rokok khas timur tengah, berminat??? asapnya wangi loh, #plak+tendang# asap rokok kok dihirup!!!
Gedung Fanar dilihat dari Souq Waqif, *langka euyy,,,*
Bracelet Made in India
Nih, satu atraksi yang paling rame dikerubungi menjelang malam adalah atraksi pembuatan gelang #lebayyy amat dibilang atraksi# Sebenarnya bukan atraksi sih, cuma pembuatan gelang tradisional khas India, si bapak bakal menunjukkan bagaimana cara membuat gelang dengan LILIN! (wax bahasa gaulnya). Kebetulan banget, aku dapat duduk persis dihadapan kompor, eh bukan kompor sih, kayak bakaran arang, jadi sekalian ngangetin badan sekalian liat cara buat gelangnya, hahaha #ditendang
si bapak india dan para pelanggan yang memenuhi kios accessories for ladies ...
Oke, sang master, ah terlalu lebay, si bapak india aja deh panggilnya, mulai beratraksi sambil duduk menyila, ia mulai membuat bracelet order pelanggan. Hem ...(serius mode on). Akhirnya, saking mengagumi cara pembuatannya, dan mulai tertarik dengan keindahan seni ala India, aku pun jadi pengen punya satu deh, yang besar QR 60, yaudah yang kecil aja yang QR 30, hahaha ...
Setelah diputuskan bersama dan mendapat restu ortu (alah ter-la-lu) akhirnya aku diperbolehkan order satu gelang kecil senilai QR 30. Aku pesan warna dasar hitam, dengan warna pendukung utama ungu, yang tidak utama : emas, abu-abu dan white. Akhirnya, si bapak India mulai beratraksi membuat gelang atas nama ALDEKA, hehe ...
Harap tunggu sebentar
3 menit kemudian
TARAAAAA!!!!
ah, gak salah milih warna ungu, bagus banget kok, he he he ... keliatan gak???
asli made in India, aduhh bangganya, bosenn ngeliat made in china mulu, peace V ....
Aduh pak, bagus banget sih, sebelum berpisah, kita akhiri dengan bayar QR 30 dan narsis bareng sebentar ya pak,,,
for the last memory, pak ... kan jarang foto bareng sama orang India... thanks ya pak
OK, it's my diary about my journey in Qatar. Terus ikuti diary-ku yang lain ya ... Bye \(^_^)/
Rabu, 21 Desember 2011
Be a Modelling Girl
“Hancur! Zara tamat!”
Perkataan sinis itu terlempar dan menusuk kepalaku, Jemmie memang semakin menyebalkan. “Permainanmu semakin sumbang!”
Dia hanya bisa berkomentar dan terus mengkritik, telingaku panas mendengarnya. Gitar yang semula berada di pelukanku langsung kutaruh di lantai.
“Asal kau tahu saja, main gitar tanpa perasaan sama saja tak ...”
Brak!
Buku tebal, lebih tepatnya buku musik setebal 10 cm melayang tepat di wajah sang komentator. Amarahku sudah tak bisa kutampung, tukang mengkritik saja dia!
“Apa yang kau lakukan? Bodoh!” bentaknya. Lorry semakin bingung, bahkan adik kelasku pun ikut melongo melihat peristiwa ini
Aku tak kalah hebat membalas pernyataan tersebut, “Jemmie pengecut, bodoh, goblok, ingusan, kate, ...”
“Serampangan!” dia balik menyerang. Aku langsung meninggalkan mereka semua, keluar dari ruang musik tanpa izin terlebih dahulu.
Sore ini, club guitar band memang tidak pulang sejak bel bunyi. Leader menyuruh anggotanya untuk langsung latihan tanpa ada yang boleh pulang. Hal ini membuat para anggotanya menahan lapar dua jam lamanya.
---
Philie yang melihat diriku sedang nganggur langsung menarik tanganku tiba-tiba. “Ikut aku sebentar!”
Aku langsung menampakkan wajah bingung yang amat bingung. Tiba-tiba saja ditarik olehnya.
“Apa maksudmu Phil?”
Philie masih terus menarik tanganku dan berlari kecil keluar gedung sekolah dengan tangan kiri membawa box besar, “Kebetulan sekali aku bertemu denganmu, aku akan menjadikanmu model foto untuk pameran nanti.”
Aku mengernyitkan kening, Philie menjelaskan sembari terus menarik tanganku. “Buat ajang bakat nanti, aku mengambil jurusan Senior Filmograph. Tapi sebelumnya, aku harus menyerahkan terlebih dahulu foto hasil karyaku. Untuk itu, aku ingin memotret kamu yang sedang bermain gitar disini ...”
Dia menghentikan langkahnya, aku melihat suasana di sekitarku sekarang, mataku setengah terbelalak, “Loh, ini kan gedung elemantary AKIS BS yang mau direnovasi? Kita tidak boleh masuk ke lingkungan ini!” tegasku. Philie seakan pura-pura tak mendengar, ia menyuruhku masuk melewati sebuah lubang yang terbuat dari bongkahan besi.
Aku merangkak masuk dan berdiri di dalam area renovasi. Philie berjalan menuju sebuah gedung yang masih utuh belum direnovasi, perlahan ia membuka pintu kaca dan menarik lenganku. “Tenang saja, kalau sore seperti ini, para pekerja renovasi sudah mau pulang. Jadi bisa tenang disini.” Jelas Philie seraya mengambil box perlengkapan kamera SLR-nya.
Pandanganku tertuju pada sebuah jendela lebar, dengan ukuran 6 m x 4 m yang mengarah ke barat. Terbentang sunset yang indah sekali, langit dengan lembayung berwarna jingga, kuning, merah, ungu dan biru berpadu membentuk gradasi yang menyatu hidup. Pohon kurma tanpa buah dan bunga musim dingin bermekaran penuh. Tempat ini bukanlah area renovasi, melainkan seperti sebuah gedung dengan taman yang ditinggal dan tak terawat saja. Suasana gedung yang lembab dan terang sunset tanpa lampu, serta lantai putih yang tampak berdebu dan dinding yang keropos.
Dan sebuah benda yang tak asing lagi, sebuah gitar kayu tersandar di dinding keropos dan berdiri dengan tegak. Membuatku teringat pada beberapa menit yang lalu saat Jemmie mengatakan permaianan gitarku ‘hancur’. “Argh ...! Jemmie kurang ajar!!!!” teriakku, Philie yang sedang menggantungkan kameranya hampir melakukan kesalahan fatal jika ia tak menggenggam SLR-nya kuat-kuat. “Adikku kenapa?”
Aku langsung memalingkan pandangan kearah Philie, “Sewot, tukang komentator dan suka mengkritik dengan kalimat yang kasar!”
Philie tersenyum kecut dan mengambil sesuatu dari dalam box besar yang ia bawa tadi.
“Oke, kau mau mengenakan pakaian ini. Tinggal kau double-in saja.” Tawar Philie sembari menunjukan sebuah jaket hijau yang girlie selutut. Aku tak menolaknya, kuambil dan langsung kukenakan. Sangat pas dengan seragam celana hitamku dan kerudung putih.
Philie menatapku dari ujung kaki sampai kepala dan berteriak, “Cocok! Pas sekali dengan tubuhmu yang mungil ...”
Aku tersenyum sendiri melihat sosokku di depan kaca jendela lebar. Imut, itulah penilaianku terhadap diriku sendiri.
Philie memberiku arahan, ia menyuruhku bergaya dengan membawa lima buku tebal dan memakai headphone. Dengan background koridor lusuh yang bersinar sunset, membuatku mengagumi hasil jepretannya. Lima menit berlangsung, Philie sudah mengambil tujuh foto hasil jepretannya sendiri.
“Nah, sekarang tinggal mengambil foto kau yang sedang bermain gitar.”
Aku langsung menolak dengan alasan lapar, aku benci sekali dengan gitar. Semenjak peristiwa tadi, aku jadi jera, aku tak mau dikomentari terus, aku benci dengan gitar dan Jemmie, benci sekali!
Philie membalikan badan dan mengambil sebuah dus kue bertuliskan SWEET MOMENT CAKE. Dia mempersilakanku untuk memakan semua kue yang ada dalam dus itu.
Sebelum makan, aku sempat terkagum dengan penampilan kue manis nan cantik yang tersusun rapi, sayang rasanya jika dimakan. Melihat ekspresiku yang seperti orang menahan lapar, Philie langsung tertawa, “Makanlah Zara, kue itu memang untukmu. Sebelumnya aku sempat berpikir, kalau-kalau kau lapar disaat pengambilan foto. Ayo makanlah, jangan ragu-ragu. Itu merek terkenal disini.”
Setelah dua menit menatap dengan menahan liur, aku langsung mencomot cream cake dengan tampilan lima buah cherry dan krim vanilla diatas soft cake, serta kue keju yang lembut. Ah, tak salah jika aku tak menolak tawaran Philie. Aku memang tergila-gila dengan kue, enak banget. Rasanya manis, kecut dan lembut. Aku menyadari kalau dari tadi Philie mengambil banyak gambarku saat sedang makan kue. Biarlah, yang penting kue ini kuhabiskan dulu.
................
From: X-Boy n' Qatar (rencana novel kedua setelah "Sound of Aida")
Cuplikan novel diatas merupakan rencana pembuatan novelku berikutnya, karyaku, Aldeka Kamilia.
Bagaimana menurut para pembaca? yah, sekiranya aku masih ragu-ragu dengan jalan ceritanya, yang punya saran, kritik dan masukan silakan di ekpresikan... ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)