Minggu, 30 Desember 2012

Masculin Boogie



Untuk Kak Ned,
                Terima kasih banyak ya kak oleh-olehnya dari Indonesia. Seharusnya, aku dan ayah yang mengirimkan oleh-oleh untuk kakak bukan sebaliknya. Haha ... cukup lucu dan aku harus memastikan bahwa celana Adidas kakak ketinggalan di lemari bajuku. Dan itu sungguh memalukan, aku nyaris mengenakannya ketika sadar di bagian dalam celana itu ada inisial ‘N’ berukuran cukup besar menggunakan marker.
                Dan perlu kupastikan lagi keadaan di Indonesia sana. Apa kau bisa hidup sendirian dengan mandiri? Yah, setidaknya kau selalu menyiksaku jika aku di sampingmu. Lalu, siapakah penggantiku di Indonesia? Kuharap kau tak menyiksa orang-orang di sekelilingmu.
                Dan satu hal baik yang pernah ada. Aku naik kelas. Setidaknya untuk mengabari kau kalau aku benar-benar adik yang cerdas. Naik kelas dengan banyak perubahan pada nilai-nilai Matematika dan musik. Dan sekarang aku duduk di kelas 10YP dan dengan teman yang berbeda. Kurasa sistem mereka adalah mengocok nama murid satu per satu. Aku masih sekelas dengan Jemmie tapi tidak dengan sobat-sobat cewekku yang semuanya benar-benar terpencar jauh. Dan hebatnya lagi, 10YP adalah kelas yang paling buruk karena hanya aku satu-satunya cewek di kelas ini.
                Aku sempat mendemo di depan kantor guru dan berhasil bertemu dan berbincang pada Mrs. Rizkah, wali kelasku. Dan masalah itu tidak bisa diungkit lagi, karena penentuan kelas itu memang sudah aturan lewat kocokan dan kurasa bukan lotere. Hal itu tetap saja aneh, kenapa tidak dikocok berdasarkan ranking terbaik. Mungkin aku akan masuk di kelas luxury dengan semua siswa cerdas dan ber-IQ tinggi sepertiku. Tapi aku harus mengurungkan niat itu. Karena kenyataan yang harus kuhadapi sekarang adalah, sembilan belas cowok lugu dan dungu yang bakal jadi classmates ku.
                Ayah menghiburku, bahwa mungkin aku akan menjadi ‘first queen’ di kelas 10YP untuk pertama kalinya. Karena sistem kocok ini baru berlaku untuk tahun ajaran sekarang dan sebelumnya belum pernah ada perempuan yang bernasib sepertiku ini. Dan aku akan terus mem-posting keseharianku di blog kalau kakak mau membacanya aku akan sangat-sangat senang sekali.
                Oke, kuharap aku bisa mendengar balasanmu secepatnya. Setidaknya jangan membalas surat sampai seminggu kemudian.
Z A R A
Masculin Boogie
                                                                              By : Aldeka  Kamilia                                                                             


                Part 0
                Liburan musim panas telah berakhir dan aku hanya bisa merasakan beratnya beban menjadi satu-satunya cewek di kelas baruku. Lorry dan kawan-kawan cewekku berulang kali meledekku, tapi kebaikan mereka tetap terasa di luar kelas. Karena bagaimana pun aku tetap butuh soulmate cewek yang mengerti perasaanku. Meski semua sobatku terpisah jauh tapi setiap istirahat dan waktu senggang kami masih tetap berkumpul bersama.
                Seperti sekarang ini, awal September yang buruk sampai setahun ke depan. Dan aku hanya bisa berharap tahun depan bukan sistem pengocokan lagi, aku benar-benar jera.
                Pagi ini, hangat dan sedikit sejuk. September yang begitu mengesalkan. Aku masuk ke kelas baruku dan di gedung baru juga. Gedung Senior yang berada di sebelah gedung Yunior. Dan aku telah kehilangan tiga kakak seniorku yang begitu memotivasiku, Philie, Tandour, dan Frhea. Mereka melanjutkan kehidupannya di negara masing-masing. Philie yang kembali ke Canberra, Tandour kembali ke Swiss tapi mungkin ia akan melanjutkan college di Inggris. Begitupula dengan kak Frhea yang kembali ke Amerika dan melanjutkan study di Harvard University.

'cuplikan Masculin Boogie, third novel' inshaallah kalau masih punya inspirasi.

Chapter : non fiction story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar