Untuk Kak Ned,
Terima kasih banyak ya kak
oleh-olehnya dari Indonesia. Seharusnya, aku dan ayah yang mengirimkan
oleh-oleh untuk kakak bukan sebaliknya. Haha ... cukup lucu dan aku harus
memastikan bahwa celana Adidas kakak ketinggalan di lemari bajuku. Dan itu
sungguh memalukan, aku nyaris mengenakannya ketika sadar di bagian dalam celana
itu ada inisial ‘N’ berukuran cukup besar menggunakan marker.
Dan perlu kupastikan lagi
keadaan di Indonesia sana. Apa kau bisa hidup sendirian dengan mandiri? Yah, setidaknya
kau selalu menyiksaku jika aku di sampingmu. Lalu, siapakah penggantiku di
Indonesia? Kuharap kau tak menyiksa orang-orang di sekelilingmu.
Dan satu hal baik yang pernah
ada. Aku naik kelas. Setidaknya untuk mengabari kau kalau aku benar-benar adik
yang cerdas. Naik kelas dengan banyak perubahan pada nilai-nilai Matematika dan
musik. Dan sekarang aku duduk di kelas 10YP dan dengan teman yang berbeda.
Kurasa sistem mereka adalah mengocok nama murid satu per satu. Aku masih
sekelas dengan Jemmie tapi tidak dengan sobat-sobat cewekku yang semuanya
benar-benar terpencar jauh. Dan hebatnya lagi, 10YP adalah kelas yang paling
buruk karena hanya aku satu-satunya cewek di kelas ini.
Aku sempat mendemo di depan
kantor guru dan berhasil bertemu dan berbincang pada Mrs. Rizkah, wali kelasku.
Dan masalah itu tidak bisa diungkit lagi, karena penentuan kelas itu memang
sudah aturan lewat kocokan dan kurasa bukan lotere. Hal itu tetap saja aneh,
kenapa tidak dikocok berdasarkan ranking terbaik. Mungkin aku akan masuk di
kelas luxury dengan semua siswa cerdas dan ber-IQ tinggi sepertiku. Tapi aku
harus mengurungkan niat itu. Karena kenyataan yang harus kuhadapi sekarang
adalah, sembilan belas cowok lugu dan dungu yang bakal jadi classmates ku.
Ayah menghiburku, bahwa mungkin
aku akan menjadi ‘first queen’ di kelas 10YP untuk pertama kalinya. Karena
sistem kocok ini baru berlaku untuk tahun ajaran sekarang dan sebelumnya belum
pernah ada perempuan yang bernasib sepertiku ini. Dan aku akan terus
mem-posting keseharianku di blog kalau kakak mau membacanya aku akan
sangat-sangat senang sekali.
Oke, kuharap aku bisa mendengar
balasanmu secepatnya. Setidaknya jangan membalas surat sampai seminggu
kemudian.
Z A R
A
Masculin
Boogie
By
: Aldeka Kamilia
Part 0
Liburan musim panas telah
berakhir dan aku hanya bisa merasakan beratnya beban menjadi satu-satunya cewek
di kelas baruku. Lorry dan kawan-kawan cewekku berulang kali meledekku, tapi
kebaikan mereka tetap terasa di luar kelas. Karena bagaimana pun aku tetap butuh
soulmate cewek yang mengerti perasaanku. Meski semua sobatku terpisah jauh tapi
setiap istirahat dan waktu senggang kami masih tetap berkumpul bersama.
Seperti sekarang ini, awal
September yang buruk sampai setahun ke depan. Dan aku hanya bisa berharap tahun
depan bukan sistem pengocokan lagi, aku benar-benar jera.
Pagi ini, hangat dan sedikit
sejuk. September yang begitu mengesalkan. Aku masuk ke kelas baruku dan di
gedung baru juga. Gedung Senior yang berada di sebelah gedung Yunior. Dan aku
telah kehilangan tiga kakak seniorku yang begitu memotivasiku, Philie, Tandour,
dan Frhea. Mereka melanjutkan kehidupannya di negara masing-masing. Philie yang
kembali ke Canberra, Tandour kembali ke Swiss tapi mungkin ia akan melanjutkan
college di Inggris. Begitupula dengan kak Frhea yang kembali ke Amerika dan
melanjutkan study di Harvard University.
'cuplikan Masculin Boogie, third novel' inshaallah kalau masih punya inspirasi.
Chapter : non fiction story
Chapter : non fiction story