Saat asyik menikmati bubur ayam bersama keluarga ...
Umi : nih Hasna, bubur umi kebanyakan, buat kamu *memberikan 5 sendok bubur ke mangkuk
Hasna*
Hasna : ... *menerima dengan senang*
Farah : mbak Nana, Farah gak mau krupuk *menaruh kerupuknya ke dalam mangkuk Hasna*
Hasna : ... *menerima dengan berat hati*
Aldeka : nih aku juga gak suka krupuk *langsung menaruh krupuk mlempem di mangkuk
Hasna*
Hasna : ... *menerima sambil ngedumel*
Umi : Umi kekenyangan nih. Hasna, habisin dong bubur umi ... *memberikan mangkuk berisi
seperempat bubur ke Hasna*
Hasna : kok dikasih ke aku semua sih. emang perutku PERUT EMBER!!!!
Jumat, 29 Juni 2012
TUA? MUDA?
Saat sedang sarapan bubur ayam ...
Farah : mbak, kok di hidungnya ada brintik-brintik?
Aldeka : oh ini tandanya mbak Deka sudah ...
Farah : SUDAH TUA!!!!!
Aldeka : enak aja, sudah REMAJA maksud mbak Deka ....
ADA POLISI, JANGAN MAKAN!
Keadaan saat di dalam mobil yang sedang melaju
Umi : di belakang mobil kita ada mobil polisi tuh !
Hasna : di-lock pintunya Farah ...
Aldeka : yuk kita makan pringles!
Farah : JANGAN, ADA PAK POLISI!
All : ................... WHAHAHAHA emang pak polisi mau minta ?
KAN SUDAH ADA ....
“TAHU, TAHU, TEMPE, BAKWAN, CAKWE!!!!”tawar seseorang yang
membuatku terbangun dari mimpi. Ternyata mobilku sedang berhenti di pom bensin
yang berada 10 KM dari rumahku. Aku memandang seorang pemuda yang tepat berada
di jendela mobil di sampingku dengan penampilan yang mirip preman.
Rambutnya
seperti permen gula strawberry, hidung pakai di kasih anting segala. Ia menatapku
sembari menyodorkanku tahu sumedang beserta air mineral. Aku pun tak mau kalah, aku
mengambil sesuatu di plastik tepat di samping kakiku. Aku mengambil TIGA BUAH BAKWAN sembari menunjuk-nunjuk kepada penjual.
Hahaha... pedagang itu setengah
bingung dan NYENGIR-NYENGIR KUDA sembari meninggalkan mobilku. Yey! sukses besar! habis
kalau gak digituin, gak mau pergi sih, maksudnya aku pamer-pamer bakwan biar
dia tau kalau aku gak perlu beli. KAN SUDAH ADA .... MUEHEHEHEHEHEHEHEHEHE
BERHITUNG VS MAKANAN
Waktu sudah menunjukkan pukul 05:40 am. Mentaripun mulai
menunjukkan wujudnya. Tanganku masih nyut-nyutan setelah ngangkatin koper-koper
milik keluarga. Sedangkan Farhan? Ia berpura-pura tidur di
mobil dengan alasan, ”NGANTUKK”. Yang bikin sebalnya, ia menyuruhku untuk
menghitung jumlah tas yang di bawa. Kalau tidak? aku akan di takuti dengan tikus
putih yang menjijikkan. Maka dari itu aku nurut!
Ya,ya,ya..aku mulai menghitung jumlah tas yang di bawa dengan logat melayu yang gak karuan di dengar. “SATE, DUE, TIGE, EMPEK, LIME! ADE LIME TASNYE.”kataku menghadap Farhan.
“Kok bisa ada SATE sama EMPEK-EMPEK?”tanyanya lugu.
“Kalau gak terima, hitung sendiri!”gertakku.
BIBI'S DIARY : BIBI KETU IS A DIFFERENT MAID
BIBI KETU, adalah panggilan dari seorang pembantu yang di
sebut DARDES-KEKOT alias pembantu (DARI DESA KE KOTA) Bibi ketu ini sudah
berpuluhan kali di panggil untuk menjadi pembantu di sebuah rumah mewah,
anehnya, si bibi menolak bukannya seneng, tapi nolak. Sewaktu di tanya dengan
sahabatnya:
“Ketu, kenapa kamu gak mau?seharusnya kamu senang jadi
pembantu di sebuah rumah yang mewah, aku saja ingin loh ...”kata sahabat si Bibi yang bernama Wadhun.
“Bukan itu masalahnya Dhun, aku memang senang di panggil
di rumah mewah, tapi rumah mewah itu pasti besar,luas,panjang, dan sebagai nya!
Masa aku harus nyapu, ngepel, naik turun tangga ,belum lagi rumah besar
terlalu banyak ruangan, nanti di suruh nyapu Ehh...malah ke WC, barang di suruh besihin WC ehh...malah
ke dapur,” kata sang Bibi puanjang, luebarr dengan nada memelas.
Itu lah kelemahan sang bibi, padahal,kalau udah di sana!
Wihh,,,,mantep, suaranya bablasss......
Dan kadang si bibi ini suka latah, tidur terus, salah
ngomong, budek dan... wahh banyak pokoknya, jadi nanti kalau ibu kalian
memanggil bibi ketu buat ngurusin rumah, jangan kaget ya!
BIBI'S DIARY : FUNNIEST STORIES EVER
JUST A STORY
Dear Diary,
Pada hari minggu, aku menemani Bibi Inem berbelanja di mall. Seharusnya,
Bibi Inem berbelanja di pasar. Di karenakan pasar tradisional tutup, Bibi Inem
harus berbelanja di mall yang megah. Aku di suruh Bunda menemani Bibi Inem di
mall. Bunda takut terjadi sesuatu di mall nanti. Setelah 2 setengah jam kami
berbelanja, kitapun kembali keluar dari mall. Bibi Inem seperti tidak pernah ke
mall. Ada 5 kejadian di luar dugaanku. Bagaimana
tidak,
1.seharusnya, kita membayar belanjaan kita di cashier, tapi, Bibi Inem
langsung membayarnya ke penjaga yang ada di sana. Aku tahu 100% penjaga itu
pasti bingung.
2.Bibi Inem menaruh buah-buahan tidak di plastik yang sudah di
sediakan dari mall, tapi, Bibi Inem memasukkan buah-buahan di plastik yang Bibi
bawa dari rumah,katanya sih biar gak boros plastik! katanya bibi,”kita tuh harus “Laiyp Griiin”
“Life Green,BIBI!!” bantahku.
3.Bibi Inem sempat tidak tahu di mana tempat gula. Aku menyuruh
Bibi Inem menanyakan kepada penjaga berbaju biru yang di bagian belakangnya
tertulis:
“We Are Ready To Help You”
yang sedang menata puluhan minuman soda. Aku meninggalkan Bibi Inem dan
mengambil permen di rak bagian depan. Tak ku sangka! Bibi Inem memang
mendapatkan gula yang ia inginkan tapi,....ia bukan menanyakan kepada penjaga
yang ku maksud itu, tapi, ibu-ibu tua berbaju BIRU!memang di bagian belakangnya
ada sebuah tulisan,yang tertulis:”We Are Granny!”
BIBI!
4.sebenarnya ini adalah tingkah laku anak di bawah lima tahun/balita. Bibi
Inem mengambil seplastik coklat kering. Katanya, dari kecil ia ingin sekali
merasakan coklat. Kebetulan, aku juga membelinya jadi aku beri kesempatan Bibi
Inem untuk mencobanya. Aku kaget setelah melihat tangan dan mulut Bibi Inem
kotor dengan cream-cream coklat. Tidak! Bibi Inem sudah memakannya sebelum di
bayar. Mana bagian BarCodenya ikut ter-robek! Aku malu sekali melihat tingkah
lakunya. Bibi,,oh Bibi....
5.Terakhir, aku melihat Bibi Inem tertawa kecil di pojok mall tempat sabun dan
shampoo. Aku yang sedang menunggu antrian mendekati Bibi heran. Ternyata Bibi
Inem tertawa melihat sebuah cahaya merah dari alat berbentuk kotak. Katanya,
itu seprti lampu sorot yang suka ia lihat waktu pesta-pesta orang kaya atau acara
dangdutan jaman dahulu. “Tidak Bibi. Itu alat untuk mengecek harga. Cahaya
merah tiu untuk mendeteksi BarCodenya,bukan lampu sorot.” Kataku.
tanpa rasa malu, aku langsung menceritakan semua kejadian kepada Bunda,
Bunda hanya tertawa kecil melihat aku bercerita panjang lebar tentang tingkah
laku Bibi Inem. Dan tak lupa, aku juga langsung menceritakannya kepada,
Diaryku. ;)
Kamis, 28 Juni 2012
RAJIN
Pada suatu hari, di pagi yang cerah, tenang, damai, segar, dan sejuk. tapi sebenarnya TIDAK SEJUK. yah, pagi itu kira-kira pukul six thirty, semerbak bau-bauan yang extraordinary yaitu OBONG-OBONGAN (bakar-bakaran) SAMPAH! mending kalau bakar-bakar sate ... wkwkwkwk
Aldeka : Siapa sih yang bakar-bakar pagi-pagi gini? *nada kesal
Simbah putri : Gitu aja dipikirin, mikir amat sih siapa yang bakar-bakar ... *nada ketus
Aldeka : Kan gak baik untuk kesehatan, mbah. Berarti mereka gak tahu diri dong. pagi-pagi malah bikin
POLUSI UDARA!
Simbah putri : BERARTI MEREKA RAJIN! PAGI-PAGI DAH BAKAR SAMPAH ....
Aldeka : *ngedumel dalam hati* secara kesehatan kan gak berlaku tuh ...
Aldeka : Siapa sih yang bakar-bakar pagi-pagi gini? *nada kesal
Simbah putri : Gitu aja dipikirin, mikir amat sih siapa yang bakar-bakar ... *nada ketus
Aldeka : Kan gak baik untuk kesehatan, mbah. Berarti mereka gak tahu diri dong. pagi-pagi malah bikin
POLUSI UDARA!
Simbah putri : BERARTI MEREKA RAJIN! PAGI-PAGI DAH BAKAR SAMPAH ....
Aldeka : *ngedumel dalam hati* secara kesehatan kan gak berlaku tuh ...
You? Its You!
sometimes,little child very difficult to understand.
sometimes,they wanna know something new..
sometimes,they funny....see this story,
Farah: Mbak, kamu tuh aneh. makan nasi pakai sumpit. kan susah...
Hasna: siapa yang aneh?
Farah: kamu...
Hasna: lah iya, kamu kan..
Farah: bukan!kamu Mbak!
Hasna: lah iya,kata Farah kamu, berarti kamu kan?
Farah: Mbak!!ahhhhhhh!!! (dia teriak dengan sendirinya.
Rabu, 27 Juni 2012
DEAF DAY, JUST TWO DAYS
Kemarin tanggal 25 Juni 2012 sampai keesokan harinya. aku hanya bisa terkapar sekarat selama dua hari 24 jam tanpa henti, ada orkesan di rumah tetangga belakangku dengan volume yang bukan main kerasnya. selama dua hari itulah aku sekeluarga berakting menjadi orang tuli.
Hasna : MBAK, MINTA DIBUATKAN TEH GAK?
Aldeka : APA????
Hasna : TEH TEH
Aldeka : ENAK SAJA, BUAT SENDIRI SANA!!!
Hasna : MAKSUDKU, MINTA DIBUATKAN TEH APA GAK?????
Aldeka : oooh kupikir kamu minta dibuatkan, haha ....
atau
Umi : NANA, SIRAM TANAMAN SANA!
Hasna : *serius baca novel
Umi : HASNA!!!!!!!!
Hasna : .....
Umi : HASNA !!!!!!!!! *TERIAKAN TRIPLE KUADRAT
Hasna : KENAPA UMI????
selama dua hari itulah adalah akting hari tuli di keluargaku. MENGENASKAN! tapi bagiku itu hal biasa sih ...HAHAHAHA
Hasna : MBAK, MINTA DIBUATKAN TEH GAK?
Aldeka : APA????
Hasna : TEH TEH
Aldeka : ENAK SAJA, BUAT SENDIRI SANA!!!
Hasna : MAKSUDKU, MINTA DIBUATKAN TEH APA GAK?????
Aldeka : oooh kupikir kamu minta dibuatkan, haha ....
atau
Umi : NANA, SIRAM TANAMAN SANA!
Hasna : *serius baca novel
Umi : HASNA!!!!!!!!
Hasna : .....
Umi : HASNA !!!!!!!!! *TERIAKAN TRIPLE KUADRAT
Hasna : KENAPA UMI????
selama dua hari itulah adalah akting hari tuli di keluargaku. MENGENASKAN! tapi bagiku itu hal biasa sih ...
WHERE IS THE TIMUR?
Farah : Umi, timur itu disebelah kanan apa kiri?
Umi : (memandang bingung)
Farah : iihh umi, timur itu kanan apa kiri?
Umi : yang benar itu pertanyaannya kayak gini 'TIMUR ITU WETAN APA KULON?'
Aldeka : ............
Umi : (memandang bingung)
Farah : iihh umi, timur itu kanan apa kiri?
Umi : yang benar itu pertanyaannya kayak gini 'TIMUR ITU WETAN APA KULON?'
Aldeka : ............
Langganan:
Postingan (Atom)