JUST A STORY
Dear Diary,
Pada hari minggu, aku menemani Bibi Inem berbelanja di mall. Seharusnya,
Bibi Inem berbelanja di pasar. Di karenakan pasar tradisional tutup, Bibi Inem
harus berbelanja di mall yang megah. Aku di suruh Bunda menemani Bibi Inem di
mall. Bunda takut terjadi sesuatu di mall nanti. Setelah 2 setengah jam kami
berbelanja, kitapun kembali keluar dari mall. Bibi Inem seperti tidak pernah ke
mall. Ada 5 kejadian di luar dugaanku. Bagaimana
tidak,
1.seharusnya, kita membayar belanjaan kita di cashier, tapi, Bibi Inem
langsung membayarnya ke penjaga yang ada di sana. Aku tahu 100% penjaga itu
pasti bingung.
2.Bibi Inem menaruh buah-buahan tidak di plastik yang sudah di
sediakan dari mall, tapi, Bibi Inem memasukkan buah-buahan di plastik yang Bibi
bawa dari rumah,katanya sih biar gak boros plastik! katanya bibi,”kita tuh harus “Laiyp Griiin”
“Life Green,BIBI!!” bantahku.
3.Bibi Inem sempat tidak tahu di mana tempat gula. Aku menyuruh
Bibi Inem menanyakan kepada penjaga berbaju biru yang di bagian belakangnya
tertulis:
“We Are Ready To Help You”
yang sedang menata puluhan minuman soda. Aku meninggalkan Bibi Inem dan
mengambil permen di rak bagian depan. Tak ku sangka! Bibi Inem memang
mendapatkan gula yang ia inginkan tapi,....ia bukan menanyakan kepada penjaga
yang ku maksud itu, tapi, ibu-ibu tua berbaju BIRU!memang di bagian belakangnya
ada sebuah tulisan,yang tertulis:”We Are Granny!”
BIBI!
4.sebenarnya ini adalah tingkah laku anak di bawah lima tahun/balita. Bibi
Inem mengambil seplastik coklat kering. Katanya, dari kecil ia ingin sekali
merasakan coklat. Kebetulan, aku juga membelinya jadi aku beri kesempatan Bibi
Inem untuk mencobanya. Aku kaget setelah melihat tangan dan mulut Bibi Inem
kotor dengan cream-cream coklat. Tidak! Bibi Inem sudah memakannya sebelum di
bayar. Mana bagian BarCodenya ikut ter-robek! Aku malu sekali melihat tingkah
lakunya. Bibi,,oh Bibi....
5.Terakhir, aku melihat Bibi Inem tertawa kecil di pojok mall tempat sabun dan
shampoo. Aku yang sedang menunggu antrian mendekati Bibi heran. Ternyata Bibi
Inem tertawa melihat sebuah cahaya merah dari alat berbentuk kotak. Katanya,
itu seprti lampu sorot yang suka ia lihat waktu pesta-pesta orang kaya atau acara
dangdutan jaman dahulu. “Tidak Bibi. Itu alat untuk mengecek harga. Cahaya
merah tiu untuk mendeteksi BarCodenya,bukan lampu sorot.” Kataku.
tanpa rasa malu, aku langsung menceritakan semua kejadian kepada Bunda,
Bunda hanya tertawa kecil melihat aku bercerita panjang lebar tentang tingkah
laku Bibi Inem. Dan tak lupa, aku juga langsung menceritakannya kepada,
Diaryku. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar