Jumat, 29 Juni 2012

BIBI'S DIARY : FUNNIEST STORIES EVER

JUST A STORY
Dear Diary,
Pada hari minggu, aku menemani Bibi Inem berbelanja di mall. Seharusnya, Bibi Inem berbelanja di pasar. Di karenakan pasar tradisional tutup, Bibi Inem harus berbelanja di mall yang megah. Aku di suruh Bunda menemani Bibi Inem di mall. Bunda takut terjadi sesuatu di mall nanti. Setelah 2 setengah jam kami berbelanja, kitapun kembali keluar dari mall. Bibi Inem seperti tidak pernah ke mall.  Ada 5 kejadian di luar dugaanku. Bagaimana tidak, 

1.seharusnya, kita membayar belanjaan kita di cashier, tapi, Bibi Inem langsung membayarnya ke penjaga yang ada di sana. Aku tahu 100% penjaga itu pasti bingung. 

2.Bibi Inem menaruh buah-buahan tidak di plastik yang sudah di sediakan dari mall, tapi, Bibi Inem memasukkan buah-buahan di plastik yang Bibi bawa dari rumah,katanya sih biar gak boros plastik! katanya bibi,”kita tuh harus “Laiyp Griiin”
“Life Green,BIBI!!” bantahku. 

3.Bibi Inem sempat tidak tahu di mana tempat gula. Aku menyuruh Bibi Inem menanyakan kepada penjaga berbaju biru yang di bagian belakangnya tertulis:
“We Are Ready To Help You”
yang sedang menata puluhan minuman soda. Aku meninggalkan Bibi Inem dan mengambil permen di rak bagian depan. Tak ku sangka! Bibi Inem memang mendapatkan gula yang ia inginkan tapi,....ia bukan menanyakan kepada penjaga yang ku maksud itu, tapi, ibu-ibu tua berbaju BIRU!memang di bagian belakangnya ada sebuah tulisan,yang tertulis:”We Are Granny!”
BIBI!

4.sebenarnya ini adalah tingkah laku anak di bawah lima tahun/balita. Bibi Inem mengambil seplastik coklat kering. Katanya, dari kecil ia ingin sekali merasakan coklat. Kebetulan, aku juga membelinya jadi aku beri kesempatan Bibi Inem untuk mencobanya. Aku kaget setelah melihat tangan dan mulut Bibi Inem kotor dengan cream-cream coklat. Tidak! Bibi Inem sudah memakannya sebelum di bayar. Mana bagian BarCodenya ikut ter-robek! Aku malu sekali melihat tingkah lakunya. Bibi,,oh Bibi....

5.Terakhir, aku melihat Bibi Inem tertawa kecil di pojok mall tempat sabun dan shampoo. Aku yang sedang menunggu antrian mendekati Bibi heran. Ternyata Bibi Inem tertawa melihat sebuah cahaya merah dari alat berbentuk kotak. Katanya, itu seprti lampu sorot yang suka ia lihat waktu pesta-pesta orang kaya atau acara dangdutan jaman dahulu. “Tidak Bibi. Itu alat untuk mengecek harga. Cahaya merah tiu untuk mendeteksi BarCodenya,bukan lampu sorot.” Kataku.
tanpa rasa malu, aku langsung menceritakan semua kejadian kepada Bunda, Bunda hanya tertawa kecil melihat aku bercerita panjang lebar tentang tingkah laku Bibi Inem. Dan tak lupa, aku juga langsung menceritakannya kepada, Diaryku. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar